RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP 3 DORO
Mata Pelajaran : Fiqih
Tema :
Thaharah
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Ganjil
Materi Pokok : Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (3 x 40 menit)
Guru Mapel : Zuhrotul Inayah
A.
KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Mengembangkan
perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
No.
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator Kompetensi
|
1.
|
Thaharah (bersuci)
|
1.1 Menjelaskan pengertian Thaharah
(bersuci)
1.2 Menyebutkan macam-macam alat Thaharah
1.3 Menjelaskan macam-macam najis dan tata
cara thaharah
1.4 Menjelaskan tata cara bersuci dari
hadats kecil dan hadats besar
1.5 Mempraktikkan bersuci dari najis dan
hadast
1.6 Mengerti hikmah bersuci dari najis dan
hadast
|
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran,
peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan
pengertian Thaharah (bersuci).
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam alat Thaharah.
3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam najis
dan tata cara thaharah.
4. Siswa dapat menjelaskan tata cara bersuci
dari hadast kecil dan hadats besar.
5. Siswa dapat mempraktikkan bersuci dari
najis dan hadast.
6. Siswa dapat mengerti hikmah bersuci dari
najis dan hadast.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Thaharah
Thaharah menurut bahasa artinya bersih
atau suci, sedang menurut istilah, thaharah yaitu menyucikan dan membersihkan
badan, pakaian, dan tempat serta benda-benda lain dari najis dan hadats dengan
alat tertentu yang ditetapkan oleh agama Islam, sehingga apabila seseorang
mengerjakan ibadah maka ibadah tersebut menjadi sah.
2. Macam-Macam Alat Thaharah
Alat atau benda yang dapat digunakan
untuk bersuci dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
a. Benda Cair
Benda cair yang dipakai untuk bersuci
adalah air, dilihat dari sah dan tidaknya air dapat dibedakan menjadi lima
macam, yaitu sebagai berikut:
1) Air Mutlak
Yaitu air yang suci dan menyucikan dan air ini sah digunakan untuk
bersuci, seperti air sumur, air sungai, air es, air salju, air embun dan
lain-lain.
2) Air Mutanajis
Yaitu air yang terkena najis, dan air ini tidak sah digunakan untuk
bersuci, seperti air yang sudah berubah rasa, warna, dan baunya karena terkena
najis.
3) Air Thahir Ghairu Muthahir
Yaitu air yang suci tetapi tidak menyucikan, karena berubah
sifatnya baik rasa, warna, dan baunya. Seperti air kopi, air sirup,air kelapa,
air teh, dan lain-lain.
4) Air Musta’mal
Yaitu air yang jumlahnya sedikit yang sudah dipakai untuk bersuci
walaupun tidak berubah sifatnya. Air ini tidak sah digunakan untuk bersuci dan
berwudhu.
5) Air Musyamas
Yaitu air yang hukumnya makruh apabila digunakan untuk bersuci.
Seperti air panas.
b. Benda Padat
Benda padat yang dapat digunakan untuk
bersuci, antara lain: batu, kayu, kertas, atau benda kesat lain ya.
3. Macam-Macam Najis dan Tata Cara Thaharah
Najis dapat dibagi menjadi tiga macam,
yaitu sebagai berikut:
a. Najis Mughaladhah
Ialah najis besar yang disebabkan dari air liur anjing dan babi.
Cara menyucikan najis ini adalah benda atau barang yang terkena najis disiram
dengan air yang suci sebanyak tujuh kali dan salah satu dari siramanya dicampur
dengan tanah yang suci.
b. Najis Mukhafafah
Ialah najis yang berupa air kencing anak laki-laki yang belum umur
dua tahun dan belum pernah makan apa-apa kecuali air susu ibunya (ASI). Cara
menyucikan najis ini cukup dengan mempercikan air pada benda yang terkena najis
tersebut. Sedangkan bagi perempuan harus dibasuh sampai hilang warna, bau dan
rasanya.
c. Najis Muthawasithah
Ialah najis berupa nanah, bangkai binatang darat yang berdarah,
muntah, arak, darah, dan kotoran hewan. Najis ini dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
1) Najis Hukmiyah, yaitu najis pada benda,
namun tidak bau, rasa maupun wujudnya, seperti kencing yang sudah kering. Cara
menyucikan cukup dengan disiram air diatasnya.
2) Najis Ainiyah, yaitu najis yang masih ada
dan jelas wujud, bau, ataupun rasanya. Cara menyucikan dengan dibasah sampai
hilang najis, bau, maupun rasanya.
4. Tata Cara Thaharah dari Hadast Kecil dan
Hadast Besar
Hadast kecil yaitu hadast yang cara
menyucikan bisa dengan berwudhu dan tayamum. Adapun yang termasuk hadast kecil
di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Hilangnya kesadarannya atau hilang akal,
seperti:tidur, gila dan pingsan.
b. Keluarnya sesuatu dari dua pintu yaitu
qubul dan dubur.
c. Dengan sengaja bersentuhan kulit antara
laki-laki dan perempuan yang sudah baligh dan bukan muhrim.
d. Menyentuh atau memegang alat fitalnya
(kemaluan) sendiri atau orang lain dengan jari atau telapak tangan tanpa alas.
Hadast besar hadast yang cara menyucikan
dengan mandi. Mandi untuk menghilangkan hadast besar disebut mandi janabat dan
bila ada halangan boleh diganti tayamum. Adapaun yang termasuk hadast besar
seperti haid, nifas, dan junub.
5. Hikmah Bersuci dari Najis dan Hadst
a. Menjaga kebersihan berarti menjaga diri
dari timbulnya penyakit.
b. Sebagia salah satu sarana untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
c. Menambah kekhusyukan dalam beribadah.
d. Membentuk jiwa yang senang dan tentram,
karena sebetulnya erat hubungannya antar ketenangan jiwa dengan kebersihan
tubuh.
e. Memilihara sikap dan mendidik manusia
berakhlak mulia.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning dan Direct Instruction
2. Metode ceramah, diskusi, dan demonstarsi
3. Metode Drill dan tanya jawab
F. Media Alat Dan
Sumber Pembelajaran.
1. Media
a. Film/CD pembelajaran Tata Cara Thaharah
b. Gambar-gambar Tata Cara Thaharah
c. Benda-benda untuk thaharah
d. Tempat wudhu
2. Alat
a. Komputer / laptop
b. LCD Proyektor
c. Papan tulis
d. Spidol
3. Sumber
pembelajaran
Rasyid, Sulaiman. 1987. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan
|
Deskriptif
|
Alokasi waktu
|
Pendahuluan
|
a.
Guru mengawali pembelajaran dengan melakukan
pretest tentang pengertian thaharah.
b.
Guru memberikan gambaran kepada peserta didik tentang tata cara
thaharah.
c.
Guru memfokuskan peserta didik hanya pada tata cara thaharah.
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
|
a. Mengamati
1) Peserta didik memperhatikan film
pembelajaran tentang tata cara thahara.
2) Peserta didik menyimak dan membaca
berbagai literatur yang berkaitan dengan thaharah.
b. Mempertanyakan
1) Peserta didik menyampaikan tanggapan
terhadap tayangan film tentang tata cara thaharah.
2) Guru melakukan tanya jawab tentang
materi pengertian thaharah dan tata cara thaharah
c. Mengumpulkan informasi
1) Bersama kelompok peserta didik
mendiskusikan pengertian dan tata cara thahahrah dengan buku paket sebagai
sumber rujukan.
d. Mengasosiasi
1) Bersama kelompok peserta didik
menyimpulkan hasil diskusinya.
2) Selama proses pembelajaran berlangsung,
guru melakukan penilaian otentik.
e. Mengkomunikasi
1) Peserta didik menyampaikan hasil
diskusinya tentang pengertian dan tata cara thaharah.
2) Peserta didik menanggapi presentasi
kelompok lain (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah).
|
90 menit
|
Penutup
|
a. Dengan bimbingan guru peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran secara demokratis.
b. Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
|
15 menit
|
H. PENILAIAN
1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Penilaian Diri
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Diri
c. Kisi-kisi :
No
|
Sikap/Nilai
|
Butiran Instrumen
|
1.
|
Menyakini bahwa Allah maha suci
|
Terlampir
|
2.
|
Menyakini bahwa Allah mencintai
kebersihan dan kesucian
|
Terlampir
|
3.
|
Menyakini bahwa bersuci adalah syarat
mutlak untuk beribadah
|
Terlampir
|
4.
|
Menyakini bahwa kesucian dhahir
berpengaruh pada kesucian batin
|
Terlampir
|
5.
|
Menyakini bahwa menjaga kebersihan
adalah wujud manifestasi keimanan kepada Allh swt
|
Terlampir
|
2. Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Penilain antar teman
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian
c. Kisi-kisi :
No
|
Sikap/Nilai
|
Butir Instrumen
|
1.
|
Selalu menjaga kebersihan diri
|
Terlampir
|
2.
|
Selalu
menjaga kebersihan ruang kelas
|
Terlampir
|
3.
|
Selalu menjaga kebersihan sekolah
|
Terlampir
|
4.
|
Selalu menjaga kebersiahan peralatan sekolah
|
Terlampir
|
5.
|
Selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah
|
Terlampir
|
3. Pengetahuan
a.
Teknik Penilaian : Tes Tulis
b.
Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes tulis
c.
Kisi-kisi :
No
|
Sikap/Nilai
|
Butiran
Instrumen
|
1.
|
Menjelaskan pengertian Thaharah
(bersuci)
|
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian
Thaharah!
|
2.
|
Menyebutkan macam-macam
alat Thaharah
|
Sebutkan
alat atau benda yang dapat digunakan untuk bersuci (thaharah)!
|
3.
|
Menjelaskan macam-macam najis dan tata cara
thaharah
|
Jelaskan macam-macam najis dan tata
cara tharahnya!
|
4.
|
Menjelaskan tata cara bersuci dari
hadats kecil dan hadats besar
|
Jelaskan tata cara bersuci dari hadast kecil
dan hadast besar!
|
5.
|
Menyebutkan hikmah bersuci
dari najis dan hadast
|
Sebutkan hikmah bersuci dari najis dan
hadast!
|
4. Ketrampilan
a. Teknik Penilaian :
Performance
b. Bentuk Instrumen :
praktik
c.
Kisi-kisi :
No
|
Ketrampilan
|
Butiran
Instrumen
|
1.
|
Dapat
mempraktikan bersuci dari najis dalam kehidupan sehari-hari
|
Praktikkan cara bersuci
dari najis
|
2.
|
Dapat
mempraktikan bersuci dari hadast kecil dan hadast besar dalam kehidupan
sehari-hari
|
Praktikkan cara
bersuci dari hadast kecil dan hadast besar
|
Instrumen : Terlampir
Pekalongan, Oktober 2016
Mengetahui,
Kepala SMPN 3 DORO Guru Pendidikan Agama
Chanifudin, M. SI. Zuhrotul Inayah
NIP.231051990 NIM.20211141208
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1: Instrumen Penilian (Aspek
Sikap Spiritual)
Nama siswa :
Kelas :
VII/ Ganjil
Teknik Penilaian : Penilain diri
Penilai :
Diri Sendiri
NO
|
PERNYATAAN
|
PILIHAN JAWABAN
|
SKOR
|
|||
Sangat setuju
|
Setuju
|
Ragu-ragu
|
Tidak setuju
|
|||
1.
|
Allah tidak pernah melakukan kesalahan baik
dalam proses penciptaan maupun pengembangan alam semesta.
|
|||||
2.
|
Allah tidak suka terhadap lingkungan yang
kumuh dan kotor.
|
|||||
3.
|
Shalat tanpa berwudhu tidak masalah yang penting badanya bersih.
|
|||||
4.
|
Tidak ada hubungan antara kebiasaan berwudhu dengan kebersihan
hati seseorang. Orang yang jarang berwudhu pun bisa memiliki hati yang
bersih.
|
|||||
5.
|
Kotor atau tidaknya lingkungan rumah seseorang tidak berhubungan
dengan keimanan. Yang penting menyakini rukun iman, rumahnya kumuh dan kotor
tidak masalah.
|
|||||
JUMLAH SKOR
|
||||||
KETERANGAN
|
NILAI
|
NILAI AKHIR
|
||||
Sangat Setuju
:
Setuju
:
Ragu-ragu
:
Tidak Setuju
:
|
Skor yang dipilih
---------------------x 100 = -------
Skor maksimal
|
Lampiran 2 :
Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)
Kelas/Semester : VII/
Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian
diri
Penilai : Antar
Teman
NO
|
PERNYATAAN
|
PILIHAN JAWABAN
|
SKOR
|
||||
Selalu
|
Sering
|
Jarang
|
Tidak
Pernah
|
||||
1.
|
Berpenampilan bersih dan rapi di
Sekolah
|
||||||
2.
|
Menyimpan sampah di laci meja
|
||||||
3.
|
Melaksanakan piket kebersihan kelas
|
||||||
4.
|
Buku tas, kursi, dan meja belajar penuh
dengan coret-coretan
|
||||||
5.
|
Membersihkan lingkungan rumah
|
||||||
JUMLAH SKOR
|
|||||||
KETERANGAN
|
NILAI
|
NILAI AKHIR
|
|||||
Skor Sikap Positif
Sangat Setuju = 4
Setuju = 3
Ragu-ragu = 2
Tidak Setuju
= 1
|
Sikap Negatif
Sangat Setuju =1
Setuju = 2
Ragu-Ragu
=3
Tidak Setuju = 4
|
Skor yang dipilih
---------------------x 100 = -------
Skor maksimal
|
|||||
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)
Kelas/Semester : VII/
Ganjil
Teknik Penilaian : Lisan
Penilai : Guru
No
|
Sikap/Nilai
|
Butiran
Instrumen
|
1.
|
Menjelaskan pengertian Thaharah
(bersuci)
|
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian
Thaharah!
|
2.
|
Menyebutkan macam-macam
alat Thaharah
|
Sebutkan
alat atau benda yang dapat digunakan untuk bersuci (thaharah)!
|
3.
|
Menjelaskan macam-macam najis dan tata
cara thaharah
|
Jelaskan macam-macam najis dan tata
cara tharahnya!
|
4.
|
Menjelaskan tata cara bersuci dari
hadats kecil dan hadats besar
|
Jelaskan tata cara bersuci dari hadast kecil
dan hadast besar!
|
5.
|
Menyebutkan hikmah bersuci
dari najis dan hadast
|
Sebutkan hikmah bersuci dari najis dan
hadast!
|
Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Ketrampilan)
Kelas/Semester : VII/
Ganjil
Teknik Penilaian : Performance
Penilai : Guru
No.
|
Indikator
|
Instrumen
|
1.
|
Membaca
QS. Al Maidah ayat 6 dan QS. Al Baqarah ayat 222
|
Artikan
QS. Al Maidah ayat 6 dan Al Baqarah ayat 222
|
RUBRIK PENILAIAN
NO.
|
NAMA SURAT
|
PILIHAN JAWABAN
|
SKOR
|
|||||
FASIH
|
TARTIL
|
KURANG TARTIL
|
TIDAK TARTIL
|
|||||
1.
|
QS. Al Maidah (6)
|
|||||||
2.
|
QS. Al Baqarah (222)
|
|||||||
JUMLAH
SKOR
|
||||||||
KETERANGAN
|
NILAI
|
NILAI AKHIR
|
||||||
Sangat
Setuju :
Setuju :
Ragu-ragu :
Tidak
Setuju :
|
Skor yang
dipilih
---------------------x
100 = -------
skormaksimal
|
|||||||
Pekalongan, Oktober
2016
Guru
Pend. Agama Islam,
(………………………………………)
2. kisi-kisi media pembelajaran untuk mencapai kompetensi
yang tertuang dalam RPP diatas secara lebh efektif dan efisien
No
|
Indikator
|
Media Yang Digunakan
|
Alasan
|
1
|
Menyebutkan macam-macam
alat Thaharah
|
Benda Cair : air
Benda padat
: batu,kayu, kertas,atau benda kesat lain
ya.
|
Alat atau benda yang digunakan untuk bersuci
|
2
|
Menjelaskan tata cara bersuci dari hadats kecil dan
hadats besar
|
Air, Debu.
|
Hadast kecil
yaitu hadast yang cara menyucikan bisa dengan berwudhu dan tayamum
Hadast besar hadast yang cara menyucikan dengan mandi.
Mandi untuk menghilangkan hadast besar disebut mandi janabat dan bila ada
halangan boleh diganti tayamum. Adapaun yang termasuk hadast besar seperti
haid, nifas, dan junub
|
3
|
Mempraktikkan bersuci dari najis dan hadast
|
Air,debu, batu, kayu, kertas atau yang lainya
|
Hadast kecil
yaitu hadast yang cara menyucikan bisa dengan berwudhu dan tayamum
Hadast besar hadast yang cara menyucikan dengan mandi.
Mandi untuk menghilangkan hadast besar disebut mandi janabat dan bila ada
halangan boleh diganti tayamum. Adapaun yang termasuk hadast besar seperti
haid, nifas, dan junub
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar